Friday 15 May 2015

Ilmuwan Muslim (Abu Kamil)

Abu Kamil dikenal sebagai ahli aljabar Islam yang cukup produktif menghasilkan karya. Nama lengkapnya adalah Abu Kamil Shuja' bin Aslam bin Muhammad bin Shuja' al-Hasib al-Misri. Ia dikenal sebagai penerus al-Khwarizmi. Abu Kamil adalah salah seorang ahli matematika terbesar pada abad pertengahan. Abu kamil telah memberikan pengaruh besar pada perkembangan aljabar di Eropa. Tulisan-tulisannya tentang geometri pun sangat berpengaruh terhadap perkembangan geometri Barat, terutama sejumlah uraian aljabar terhadap soal geometri.
Semasa hidupnya, Kamil banyak menulis buku tentang ilmu aljabar. Al-Fihrist adalah sebuah daftar buku matematika dan astrologi. Buku ini memuat dua buah karyanya yang berjudul Kitab fi al-jam wa at-tafrik (Tentang pertambahan dan pengurangan) dan Kitab al-Khata'ayn (tentang dua kesalahan). Kedua buka tersebut cukup terkenal di Eropa. Di kemudian hari, karya-karya Abu Kamil Syuja' diterjemahkan dalam berbagai bahasa, seperti bahasa latin dan Ibrani.
Pada tahun 1863, seorang ilmuwan Eropa yang bernama F. Woepeke memperkenalkan kitab fi al-jam wa at-Tafrik karya kamil. Buku ini kemudian diterjemahkannya dalam bahasa Latin dengan judul Augmentum et Diminutio. Karya hebat Abu Kamil lainnya juga dimuat dalam sebuah buku yang berjudul at-Ta'arif, yang kemudian terkenal di Eropa. Buku ini berisi sejumlah penyelesaian integral dari persamaan-persambn tak tentu. At-Ta'arif juga diterjemahkan dalam bahasa Ibrani, dengan diberi tambaha berupa risalah Abu Kamil tentang soal-soal aljabar.
Pada abad XIII, seorang ilmuwan Eropa yang bernama Leonardo berkata bahwa buku karangan Abu Kamal Syuja' adalah salah satu karya andal di dunia Arab. Leonardo juga menerjemahkan sejumlah buku pengetahuan Arab, salah satunya adalah karya Abu Kamil. Sebagai ilmuwan pengembara, Leonardo menyebarkan pengetahuan matematika Hindu-Arab ke Eropa. Dengan dasar teori berhitung yang dipelajarinya dari karya Abu Kamil dan al-Khwarizmi, Leonardo berhasil menyusun sebuah buku berjudul Liber Abaci (1202), yang kemudian disempurnakannya kembali pada tahun 1228. Buku ini berisi pengetahuan tentang bilangan bulat dan pecahan, cara menghitung akar kuadrat dan akar kubik, serta cara memecahkan persamaan linier dan kuadrat. Sejumlah risalah geometri karya Abu Kamil juga di sebarkan Leonardo dalam bentuk buku berjudul Practica Geometriae atau Practice of Geometry ke Eropa.
Karya Abu Kamil tentang aljabar lebih dikenal lewat terjemahannya dalam bahasa Latin. Hal tersebut dapat dilihat lewat sebuah hasil studi yang dilakukan oleh L.C. Karpinski, seorang ahli matematika dan fisika Eropa, yang menuliskan hasil penelitiannya di bidan matematika dalam sebuah buku bejudul The Algebra of Abu Kamil Shoja' bin Asalam. Ia menyusun buku tersebut berdasarkan karya Abu Kamil versi bahasa latin, khususnya bagian definisi jazr(akar), mal (kapital) dan mufrad (numerik). Karya Abu Kamil di bidang ilmu hitung tidak dapat dipisahkan dari pengaruh al-Khwarizmi. Namun, ada beberapa cara penyelesaian soal matematika ala Abu Kamil yang menungguli para pendahulunya. Hal tersebut menandakan adanya kemajuan yang terjadi di setiap generasi.
Karya 
  1.  Al fihrist, sebuah daftar buku-buku tentang matematika dn astrologi, memuat 2 buah karyanya yang berjudul: Kitab fi al jam wa at Tafrik (tentang pertambahan dan pengurangan) serta Kitab Al Khata’ayn (tentang 2 kesalahan). 
  2. Pengetahuan tentang berhitung dengan bilangan bulat dan pecahan.
  3. Cara berhitung akar 2 (kuadrat) dan akar 3 (kubik).
  4. Cara memecahkan persamaan linier dan kuadrat.
  5. Cara Menghitung melalui penjajagan dan jawaban palsu (rules of false position).
  6. Pengetahuan matematika yang kemudian disebut barisan Fibinacci, yaitu 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, ……dan seterusnya. Dengan bilangan ini nantinya akan diperoleh suatu segitiga Pascal, dengan penjumlahan bilangan menurut garis lurus.
[suara-mukmin.blogspot.com]