Artikel ini membahas pembelajaran matematika di SD menggunakan metode eksperimen yang akan sangat membantu terciptanya pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 yaitu: menyenangkan, konstektual dan bermakna melalui langkah pembelajaran untuk mengamati, menanya, eksperimen, mengolah informasi dan menyimpulkan hasil.
Guru menugaskan kepada masing-masing siswa untuk membuat kubus dari karton tipis dan kaku yang telah ditentukan ukurannya, yaitu kubus yang akan digunakan untuk praktek menemukan jaring-jaring kubus.
Cara kerja siswa
Misalkan kubus yang dimiliki seorang siswa diberi nama
titik-titiknya yaitu A, B, C, D, E, F, G, H seperti pada gambar berikut ini.
Kita minta siswa tersebut untuk praktek di depan kelas
dengan urutan kerja:
1. mengarsir sisi alasnya yaitu ABCD
2. mengiris kubus itu menurut rusuk-rusuknya sehingga antar sisinya saling berkaitan (atau tidak putus) dan dapat direbahkan. Maka hasil yang didapat seperti digambarkan berikut ini.
1. mengarsir sisi alasnya yaitu ABCD
2. mengiris kubus itu menurut rusuk-rusuknya sehingga antar sisinya saling berkaitan (atau tidak putus) dan dapat direbahkan. Maka hasil yang didapat seperti digambarkan berikut ini.
Selanjutnya guru memberikan tugas kepada masing-masing
siswa untuk membuka kubusnya, dengan cara seperti di atas. Siswa boleh
menentukan sisi mana saja yang dipilih sebagai alas. Jika percobaan seperti itu
dilakukan oleh masing-masing siswa, maka hasilnya bisa berlainan. Hal ini
disebabkan ada 12 macam jaring-jaring kubus yang dapat dibuat. Kedua belas
macam jaring-jaring kubus tersebut adalah sebagai berikut ini.
1. Pola 1– 4 – 1
Apa maknanya? Pola 1-4-1 artinya pada bagian ke-1 ada
1 sisi, bagian ke-2 ada 4 sisi dan bagian ke-3 ada 1 sisi.
2. Pola 1 – 3 – 2
3. Pola 1 – 2 – 3
4. Pola 2 – 2 – 2
5. Pola 3 – 3
Reffernsi:pondokmatematikasd.com